Minggu, 28 Juni 2015

Ikut Nabi Muhammad SAW atau Salafi?



Mau mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW atau Muhammad bin Abdul Wahhab?

Muhammad bin Abdul Wahhab dari suku Bani Tamim lahir di Najd tahun 1703 M. Bersama dgn Raja Najd Muhammad Ibnu Su'ud dan dibantu senjata Zionis Inggris mereka menguasai Arab dan akhirnya meruntuhkan Kekhalifahan Turki Usmani. Sejak itu fitnah menggelora.

Ibnu Umar berkata, “Nabi berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, Terhadap Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman.’ Maka, saya mengira beliau bersabda pada kali yang ketiga, ‘Di sana terdapat kegoncangan-kegoncangan (gempa bumi), fitnah-fitnah, dan di sana pula munculnya tanduk setan.’” [HR Bukhari]

Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman bahwa Abu Sa’id Al Khudriy ra berkata; Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW yang sedang membagi-bagikan pembagian (harta), datang Dzul Khuwaishirah, seorang laki-laki dari Bani Tamim, lalu berkata; Wahai Rasulullah, tolong engkau berlaku adil. Maka beliau berkata: Celaka kamu!. Siapa yang bisa berbuat adil kalau aku saja tidak bisa berbuat adil. Sungguh kamu telah mengalami keburukan dan kerugian jika aku tidak berbuat adil.

Kemudian ‘Umar berkata; Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk memenggal batang lehernya!. Beliau berkata: Biarkanlah dia. Karena dia nanti akan memiliki teman-teman yang salah seorang dari kalian memandang remeh shalatnya dibanding shalat mereka, puasanya dibanding puasa mereka. Mereka membaca Al Qur’an namun tidak sampai ke tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti melesetnya anak panah dari sasaran (hewan buruan). (HR Bukhari 3341)

“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201).

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/

Nabi mengIslamkan Orang Kafir

Salafi Wahabi mengKafir-kafirkan orang Islam. Orang yang masih ahli kiblat dan sholat mereka sebut kafir. Cukup dgn modal copas dari NehiMunkardotcom

Nabi MengIslamkan Orang Musyrik

Salafi Wahabi memusyrik-musyrikkan orang Islam. Orang ziarah kubur atau mandi kembang mereka bilang musyrik. Padahal Musyrik itu adalah menyembah selain Allah seperti kaum kafir Quraisy Mekkah yang menyembah berhala Latta, Uzza, dan Hubbal

Nabi memakai ayat2 perihal kafir untuk ditujukan pada orang kafir Mekkah penyembah berhala. Bukan ke orang Islam.

Salafi Wahabi memakai ayat2 perihal kafir untuk ditujukan kepada orang Islam. Mengkafirkan orang Islam.

Nabi menyayangi kaum Muslim.

Salafi Wahabi cuma sayang pada kelompok mereka saja. Kepada Muslim di luar kelompok mereka, mereka benci. Dianggap Musuh Islam. Musuh Allah. Orang Islam selain mereka dianggap lebih jahat dari Yahudi.

Nabi Muhammad mempersatukan ummat

Salafi Wahabi memecah belah ummat.

Tidak ada komentar:

Situs Syiar Islam

Info Indonesia