Minggu, 10 Mei 2015

Syi'ah Bukan Islam?

Ada yang bilang Syi'ah bukan Islam karena Rukun Iman dan Rukun Islamnya beda. Titik...
Itulah beda orang awam dgn ulama.
Jika kita lihat di Al Qur'an, tidak ada rumusan Rukun Iman itu ada 6 dan Rukun Islam itu 5. Di surat Al Baqarah ayat 3 dan 4 coba lihat:

"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. 
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat." [Al Baqarah 3-4]

Beda tidak ayat2 Al Baqarah di atas dgn 6 Rukun Iman yang kita imani? Beda bukan? Apa itu sesat? Tidak. Jadi jangan bilang asal beda Rumus Rukun Iman dan Rukun Islam lalu kita bilang kafir. Tidak bisa begitu.

Meski rumusan beda, selama mereka beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Kiamat, dan Takdir, mereka itu Islam.
Meski rumusan beda, selama mereka mengucapkan kalimat Syahadah, sholat, zakat, puasa, dan haji jika mampu, mereka itu Islam. Begitu. Jangan asal bilang kafir karena Rukun Iman dan Rukun Islamnya beda.


Itulah sebabnya lebih dari 500 ulama dari 84 negara seperti KH Hasyim Muzadi, Din Syamsuddin, Syekh Al Azhar, dsb menyatakan Syi'ah bagian dari Islam karena mereka tidak sebodoh orang awam. Mereka ulama. Punya ilmu:
www.ammanmessage.com

Dalam Sunni ada 4 mazhab berbeda. Meski beda, mereka semua Sunni. Dalam Islam juga ada Sunni, Syi'ah, dan Khawarij. Semua itu Islam. Cuma Khawarij dianggap keluar dari Islam karena mengkafirkan sesama Muslim.

Tulisan Habib Dr Rizieq Syihab silahkan dibaca:
habibrizieq.com/2015/03/syiah-vs-wahabi.html

http://www.waag-azhar.or.id/index.php/2014-04-16-08-29-52/artikel-keislaman/113-benarkah-quraish-shihab-syi-ah

Ahmad Sarwat, Lc.
Http://www.rumahfiqih.com/x.php?id=1155070423

Beberapa Perbedaan Sunni dengan Syi’ah
Saya mendapat beberapa tuduhan Syi’ah sesat seperti:
1. Al Qur’an Syi’ah, Mushaf Fatimah, beda dengan Al Qur’an ummat Islam
2. Sholat Syi’ah hanya 3 waktu
3. Rukun Imannya beda
4. Syahadatnya ada 3.
Saya coba tabayyun langsung ke orang2 yang paham akan Syi’ah atau bisa jadi mereka Syi’ah melalui beberapa grup. Soalnya di darat saya tidak ada yg kenal..:) Jika kita baca surat Al Hujuraat 6, tentu kita tahu harus tabayyun/memeriksa kebenaran berita thd orang yg dituduh. Sebab ada juga “berita” bahkan video ternyata cuma fitnah. Misalnya video orang Syi’ah sedang manasik Haji dgn Ka’bah buatan disebut kalau orang2 Syi’ah punya Ka’bah sendiri dan berhaji di sana. Padahal tiap tahun banyak orang2 Syi’ah yg berhaji dan juga umrah sehingga kuota Haji mereka yg 50 ribu orang/tahun selalu penuh.
1. Mushaf Fatimah / Al Qur’an Beda?
Menurut Sunni, yang namanya Mushaf itu konotasinya sama dgn Al Qur’an. Misalnya Al Qur’an Mushaf Usmani. Namun yang namanya Mushaf Fatimah, ternyata setelah saya tanya ke orang2 Syi’ah bukan Al Qur’an. Tapi kumpulan tulisan2 Siti Fatimah yg berisi nama2 orang yg masuk surga, nama2 orang yg masuk neraka, nama2 kota, dsb. Mushaf Fatimah itu konon hilang pada masa Imam Mahdi. Jadi sekarang secara fisik tidak ada. Silahkan baca:
http://syiahali.wordpress.com/2010/07/02/mushaf-fatimah
http://en.wikipedia.org/wiki/Book_of_Fatimah
Ini video dari Dr Habib Rizieq Shihab:
Saya lihat waktu di Madinah dan Mekkah, orang2 Syi’ah membaca Al Qur’an yang disediakan pemerintah Arab Saudi di situ. Dan beberapa ayat2 Al Qur’an yang dikutip orang2 Syi’ah di beberapa website saya periksa sama dgn Al Qur’an terjemah versi Depag/Kerajaan Arab Saudi.
Meski Mushaf Fatimah itu aneh, namun karena fisik/bukunya tidak ada sehingga tidak jadi pedoman apalagi pengganti Al Qur’an, menurut saya itu belum merupakan kesesatan/kekafiran.
Bahkan ada MTQ 2012 di Iran yang diikuti 77 Qori dari berbagai negara. Qori Indonesia termasuk pemenangnya. Kalau Al Qur’an Syi’ah itu beda, mana mau para Qori’ tsb mengaji di sana?
Indonesia Raih Peringkat IV MTQ Internasional di Tehran Iran
Tehran Iran, bimasislam. Indonesia berhasil merebut posisi IV cabang tilawah pada perhelatan 29th. International Competition of The Holy Qur?an yang telah berlangsung dari tanggal 17-22 Juni 2012. Bertempat di Milad Tower Tehran, H. Sabaruddin Abdurrahman berhasil menyisihkan peserta dari 77 negara. Pemenang cabang tilawah secara berurutan yaitu Iran, Mesir, Bahrain, Indonesia dan Bangladesh. Adapun pada cabang tilawah secara berurutan yaitu Iran, Bangladesh, Libya, Sudan dan Afghanistan.
http://bimasislam.kemenag.go.id/informasi/berita/35-berita/520-indonesia-raih-peringkat-iv-mtq-internasional-di-tehran-iran.html
MTQ Iran
http://atjehpost.com/pendidikan_read/2013/06/02/54144/0/17/Qari-Aceh-wakili-Indonesia-di-ajang-MTQ-Internasional-di-Iran
Jadi keliru sekali jika ada orang yang menganggap Syi’ah punya Al Qur’an yang berbeda, yaitu: Mushaf Fatimah. Karena Mushaf Fatimah ternyata bukan Al Qur’an. Ini perlu dijelaskan mengingat ada Khotib di sholat Jum’at yang berapi-api menjelaskan kepada para jema’ahnya (termasuk saya) bahwa Syi’ah punya Al Qur’an beda yaitu Mushaf Fatimah. Jadi kita harus mencari tahu/tabayyun dulu sebelum ceramah ke mana-mana.
FATWA HABIB UMAR BIN HAFIDZ TENTANG SYI’AH:

2. Syi’ah Sholat Cuma 3 Kali?
Saya ada juga punya teman yang pernah ke Teheran. Menurut dia Syi’ah sesat karena sholatnya hanya 3x. Dia mendengar suara adzan hanya 3x. Namun saat saya tanya ke orang2 Syi’ah di milis FB, mereka bilang bahwa sholat mereka tetap 5x. Namun dilakukan di 3 waktu sebagaimana Muslim Sunni melakukannya saat sholat Jamak di perjalanan. Misalnya sholat Dzuhur waktunya digabung dgn sholat Ashar, Sholat Maghrib dgn sholat Isya.
Dia sebut dalil Nabi menjamak sholat tsb di Sahih Muslim dgn keterangan Nabi menjamak tidak dalam keadaan musafir dan tidak pula ada halangan seperti hujan.
riwayat Muslim, dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat Zhuhur dan ‘Ashar secara jamak di kota Madinah padahal tidak ada ketakutan, tidak pula sedang bepergian”.
http://ustadzaris.com/bolehkah-menjamak-shalat-bagi-selain-musafir
hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwasanya Rasululloh SAW menjama’ shalat Dhuhur dengan Ashar dan shalat Maghrib dengan Isya’ di Madinah. Imam Muslim menambahkan, “Bukan karena takut, hujan dan musafir”.
http://neilhoja.blogspot.com/2012/04/tata-cara-menjama-sholat.html
Jadi mereka tetap sholat 5 waktu, namun dijamak. Aneh memang, tapi mereka punya dalil.
3. Rukun Iman Beda?
Kalau Sunni, rukun Iman memang 6. Tapi ini adalah formulasi. Kalau kita baca banyak Hadits dan Al Qur’an, maka rumusan Iman itu macam2. Ada yang cuma 3 rukun, ada pula yang 5 rukun di mana takdir tidak termasuk. Di Al Qur’an juga rumusan orang yang beriman beda dari 6 rukun Iman yg biasa kita pelajari:
“…kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (IMANNYA)..” [Al Baqarah 177]
Di Al Baqarah 285 juga disebut Rukun Iman hanya ada 5 tanpa Iman kepada Qadla dan Qadar:
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” [Al Baqarah 285]
Jadi hanya karena formulasi rukun Imannya tak menyebut beriman kepada Qadla dan Qadar, belum tentu mereka sesat/kafir. Kecuali jika mereka benar2 tidak beriman kepada Qadla dan Qadar.
Syiah hanya memiliki 5 rukun iman, tanpa menyebut keimanan kepada para Malaikat dan Qadha dan Qadar- yaitu:
1. Tauhid (keesaanAllah), 2. Al-’Adl (keadilan Allah) 3. Nubuwwah (kenabian), 4. Imamah(kepemimpinan Imam), 5.Ma’ad (hari kebangkitan dan pembalasan).
Tapi apa itu berarti Syi’ah tidak beriman kepada Malaikat,  serta Qadha dan Qadar? Jika iya, itu sesat. Tapi nyatanya mereka tetap beriman kepada Malaikat serta Qadha dan Qadar. Silahkan baca:
http://syiahali.wordpress.com/2012/04/03/perbedaan-rukun-iman-syiah-dan-ahlusunnah/
4. Syahadatnya Ada 3?
Selain bersyahadat tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, Syi’ah menambah 1 syahadah lagi: Ali adalah Wali Allah.
Sebetulnya yang sesat itu adalah jika tidak mengucapkan 2 kalimat Syahadat (Syahadat kepada Allah dan RasulNya). Tapi jika mereka mengucapkan itu, maka tidak sesat. Adakah tambahan Syahadah ke 3 membuat mereka jadi sesat/kafir?
Di dalam Islam, selain meminta ummat Islam bersyahadat, Nabi juga meminta ummat Islam untuk bai’at (berjanji setia) kepada Nabi di Baiatur Ridhwan. Saat Khalifah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali dilantik pun ummat Islam membai’at/berjanji setia kepada mereka. Adakah itu sesat/kafir?
“Sesungguhnya wali kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).” (QS. Al-Maidah ayat 55)
http://syiahali.wordpress.com/2010/09/01/syahadat-syi%E2%80%99ah-tiga-kalimat/
Ada beberapa perbedaan antara Syi’ah dgn Sunnah. Pertama2 menurut saya aneh. Tapi setelah saya konfirmasi, mereka punya dalil juga meski dgn Sahih Muslim di atas. Perbedaan sholat seperti mereka sholat dgn tangan lurus tanpa bersedekap. Setelah saya pelajari, bersedekap itu memang sunnah. Itu pun di Sunni macam2 versinya. Ada yg di pusar, ada pula yg di dada. Masih banyak lagi perbedaannya, namun setelah saya cek, ternyata dari Al Qur’an dan Kitab Hadits Sunni seperti Muslim pun mereka masih bisa menunjukkan dalilnya.
Kitab Hadits Syi’ah Al Kaafi yang menurut pembenci Syi’ah sebagai kitab Sahih 100%, ternyata menurut mereka yang Sahih/bisa dijadikan pegangan hanya 48%. Makanya mereka butuh Imam untuk mengambil hukum dari kitab2 hadits mereka.
Terus terang sebagian pembenci Syi’ah juga ada yang kelewatan dalam melakukan Fitnah. Ulama Sunni seperti Prof Dr. Quraisy Shihab, KH Said Agil Siradj, dan Habib Rizieq Syihab mereka tuduh sebagai Syi’ah hanya karena membela tidak semua Syi’ah sesat. Saya dan juga beberapa teman lain di internet juga dituduh Syi’ah Rafidhoh hanya karena tidak menganggap semua Syi’ah itu sesat. Padahal kami bukan Syi’ah. Fiqih Mazhab Syafi’ie, sementara Aqidah meyakini Sifat 20 yg diajarkan Imam Abu Hasan Al Asy’ari. Jadi sebagian pembenci Syi’ah seperti kelompok Salafi Wahabi memang benar-benar Ahli Fitnah dari Najd:
http://kabarislam.wordpress.com/2012/04/18/salafi-wahabi-memfitnah-ulama-sunni-sebagai-syiah
Syi’ah yang menTuhankan Ali, mencaci-maki sahabat seperti Khalifah Abu Bakar, Umar, dan Usman memang sesat/kafir. Tapi yang tidak melakukan itu, insya Allah masih lurus dan bisa didekati dengan dakwah. Kalau dijauhi/diisolir, maka perbedaan Sunni-Syi’ah akan semakin jauh. Ingat, pecahnya Sunni-Syi’ah itu terjadi saat Khalifah Ali berperang melawan Mu’awiyyah sehingga ummat Islam pecah terbagi 3: Sunni (Pendukung Mu’awiyyah/Netral), Syi’ah Ali (Pengikut Ali), dan Khawarij (yang mengkafirkan ummat Islam lainnya). Pada saat perpecahan terjadi, aqidah dan amal mereka masih sama semua. Namun perpisahanlah yang membuat perbedaan makin lama makin besar seiring dengan perjalanan waktu.
Pandanga Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah tentang Syi’ah bisa dibaca di sini:
http://kabarislam.wordpress.com/2012/03/06/pandangan-ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-tentang-syiah
Selama lebih dari 1400 tahun ulama Sunni mentoleransi Muslim Syi’ah untuk berhaji dan umrah ke tanah Suci Mekkah. Jika mereka kafir, tentu dilarang. Apalagi jika ada ulama yg memfatwakan darah Muslim Syi’ah itu halal untuk dibunuh termasuk wanita dan anak2, bisa jadi di Mekkah bukannya kita bisa umrah dan haji dengan tenang dan damai, malah bermusuh2an/saling bunuh. Jadi hal ini harus dihindari.
Sebaiknya kita tidak masuk Syi’ah karena nanti belajar sulit, sholat berjama’ah juga repot. Tapi jangan juga sembrono menganggap semua Syi’ah itu sesat apalagi kafir, sebab jika tak benar, label kafir itu bisa melekat kepada kita di akhirat nanti. Jadi harus hati2.
Terhadap kaum Salafi Wahabi yang begitu semangat memusuhi Syi’ah apalagi sampai menyuruh bunuh kaum Syi’ah, kita harus hati-hati terhadap adu domba itu. Semut saja jika diinjek akan menggigit. Apalagi 160 juta orang Syi’ah. Saat mereka membalas, jutaan Muslim Sunni juga bisa tewas. Contohnya saat perang Iran-Iraq tahun 1980-1988, cuma dalam 8 tahun saja ada 1 juta lebih ummat Islam yang tewas. Bukan cuma Syi’ah yang tewas, Sunni juga banyak yang tewas. Jadi kaum Salafi Wahabi tsb meski berkedok Ahlus Sunnah, dengan sikap adu domba/namimah mereka bisa membantai jutaan Muslim Sunni jika kita terperangkap adu domba mereka.
Bukan cuma Syi’ah yang dibunuh oleh Salafi Wahabi, Saat Muhammad bin Abdul Wahhab hidup pun dengan bekerjama dgn Ibnu Saud dan persenjataan Inggris, banyak ummat Islam sunni di Thaif, Mekkah, dan Madinah yang mereka bantai dengan tuduhan Musyrik, Ahlul Bid’ah, sesat, dsb. Jika ummat Islam di Mekkah dan Madinah Musyrik, lalu di mana ummat Islam yang lurus? Jadi sekali lagi harus hati2.
Sebaliknya sebagaimana di Sunni yang ada aliran sesatnya seperti Lia Eden, Nabi Palsu Mosadek, Ahmadiyyah, dsb, di Syi’ah juga ada aliran sesat juga (sekitar 10%). Syi’ah Ghulat menurut Habib Rizieq Syihab menTuhankan Ali. Syi’ah Rafidhoh menghina istri dan sahabat Nabi dengan sangat keji. Kitab2nya juga ada. Nah Syi’ah seperti inilah yang harus kita waspadai.
http://kabarislamia.com/2012/08/26/beberapa-perbedaan-sunni-dengan-syiah/

Tidak ada komentar:

Situs Syiar Islam

Info Indonesia