Kamis, 30 Juni 2016

Buaya Lawan Harimau

Saat Buaya berkelahi dengan Harimau, anda jangan senang dulu. Jangan kira Buaya itu berkelahi dengan Harimau untuk membela anda. Agar anda tidak dimakan Harimau. Lalu anda suka dengan Buaya tsb karena mengira Buaya itu baik terhadap anda. Bukan. Bukan begitu.

Bisa jadi Buaya tsb berkelahi dengan Harimau karena dia tidak mau Harimau itu memakan anda sementara dia tidak.  Buaya tsb juga mau memakan diri anda tanpa berbagi dgn Harimau. Makanya ada pepatah: Lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya.

Nah saat Cina berkelahi dgn AS anda juga jangan girang dulu. Jangan kira Cina itu pahlawan anda yang mau melawan NWO. Bisa jadi itu karena Cina juga mau menguasai Indonesia.

Cina sudah menguasai Taiwan pada tahun 1600-an dan Singapura pada tahun 1900-an. Malaysia juga berangsur dikuasai Cina. Nangis darah pun percuma sekarang, kata pak Anwar Mohamad, teman FB saya dari Malaysia. Nah Indonesia juga begitu. Di Kalbar Cina merupakan etnis terbesar. Di Pantai Mutiara, Kelapa Gading, Glodok, PIK, BSD, Lippo City, Lippo Karawaci juga begitu.

Saat AS menguasai Indonesia, yang diambil paling hasil tambangnya seperti minyak dan emas. Saat Cina menguasai Indonesia, bukan cuma tambang seperti batubara. Buruh2 buta huruf pun didatangkan dari Cina sehingga lambat laun Indonesia juga akan jadi negeri Cina sebagaimana Taiwan dan Singapura. Penduduk Cina itu 1.400.000.000. Sementara Indonesia cuma 250.000.000. Jadi kalau 20% saja penduduk Cina yang transmigrasi ke Indonesia, bangsa Indonesia sudah tersisih.

Bedakan antara Nasionalis yg cinta tanah air dan anti penjajah asing dgn rasis.

Saat pendiri negara RI menulis presiden Indonesia harus orang Indonesia Asli, itu bukannya tanpa maksud. Dulu penduduk Indonesia terbagi 3: 1. Belanda dan Eropa, 2. Timur Asing (Cina), 3. Pribumi. Pribumi ada di tingkat terendah sehingga ada restoran yang memasang papan pengumuman: Pribumi dan Anjing dilarang masuk. Cuma dgn diubahnya UUD 45 yg asli kalimat tsb jadi hilang sekarang.

Tidak ada komentar:

Situs Syiar Islam

Info Indonesia