Rabu, 16 Maret 2016

Masalah Penjajahan. Bukan Rasial.


Cina itu ekspansif. Dari Zaman Kubilai Khan sudah mengirim armada perang guna menyerang Majapahit. Cina juga menyerang Jepang namun bangsa Jepang diselamatkan oleh angin badai Kamikaze. Saat pemberontakan G30S PKI, Cina mendukung pemberontakan tsb sehingga Kedubes Cina sempat ditutup selama bertahun2 di Indonesia.

Taiwan itu dulu penduduknya Aborigin Taiwan. Namun saat penjajahan Belanda, orang2 Cina berdatangan tahun 1600-an. Kemudian akhirnya jadi negeri Cina. Singapura juga dulu negeri Melayu yang bernama Tumasik. Malaysia apalagi. Namun saat ini Melayu di Malaysia tinggal 50%. 

Indonesia pun kalau Ahok jadi Gubernur, dan Hary Tanoe jadi presiden, Indonesia ini bisa jadi lahan transmigrasi buat 1,6 milyar penduduk Cina. Di Lippo City, Lippo Karawaci, BSD, Pantai Indah Kapuk, Glodok, dsb itu mayoritas Cina. 

Jadi faktor Proxie atau Agen dari Cina Daratan ini yang dilupakan rakyat Indonesia. Mereka lupa kalau Founding Fathers Bapak Indonesia menyatakan PRESIDEN INDONESIA HARUS ORANG INDONESIA ASLI itu karena ada sebab2 yang kuat. Sebab dulu Orang Belanda yg jadi pemimpin. Di bawahnya Timur Asing:

https://en.wikipedia.org/wiki/Taiwan   
The island of Taiwan (formerly known as "Formosa") was mainly inhabited by Taiwanese aborigines until the Dutch and Spanish settlement during the Age of Discovery in the 17th century, when Han Chinese began immigrating to the island. In 1662, the pro-Ming loyalist Koxinga expelled the Dutch and established the first Han Chinese polity on the island, the Kingdom of Tungning. The Qing dynasty of China later defeated the kingdom and annexed Taiwan.⁠⁠

Di belakangnya ada Cina Daratan dan juga Komunitas Cina di Indonesia. 80% ekonomi dan juga Media Indonesia kan dikuasai Cina. Bagaimana kalau presiden, gubernur, dsb dikuasai Cina? Indonesia bisa dijajah bangsa Cina.

Ada warga Tiong Hoa yg sdh jadi bangsa Indonesia seperti KKG. Ada pula (termasuk sebagian pribumi) yang jadi agen asing. Nah ini kudu diwaspadai.

Ini masalah penjajahan. Bukan masalah sentimen etnis. Di Indonesia ada etnis Jepang, Korea, AS, dsb. Namun selama tidak berusaha menjajah dan menjadi mayoritas di Indonesia sebagaimana di Taiwan tahun 1600-an dan Tumasik di tahun 1900-an, tidak masalah. Datang-datang saja silahkan. Tapi jangan diorganisir sampai menetap dan berusaha jadi mayoritas.

Indonesia mengirim 2 juta TKI ke luar negeri. Namun boleh dikata 99% itu cuma bawa diri dan akhirnya pulang kembali ke keluarganya. Di luar negeri sekedar cari makan. Bukan menetap dan berusaha jadi mayoritas di negeri tsb.

Di Indonesia, investasi Cina bukan cuma membangun pabrik. Tapi juga membawa puluhan ribu buruh dari Cina. Cina juga berusaha menguasai jaringan pelabuhan dan bandara di Indonesia.

Vietnam Mengusir Keturunan Cina, Karena Sudah Mengancam Kepentingan Nasionalnya 

http://www.voa-islam.com/read/world-news/2014/05/24/30548/vietnam-mengusir-keturunan-cina-karena-sudah-mengancam-kepentingan-nasionalnya/;#sthash.dMU5SNjS.dpbs

Beritanya bukan cuma di VOA-Islam. Di Antara dan Tempo juga ada.

Warga Filipina dan Vietnam bersatu protes Tiongkok
http://www.antaranews.com/berita/434552/warga-filipina-dan-vietnam-bersatu-protes-tiongkok

Cina Evakuasi 3.000 Warganya dari Vietnam   
TEMPO.CO, Ho Chi Minth City - Kala polisi berjaga untuk mencegah meluasnya kerusuhan anti Cina di beberapa kota besar di Vietnam, Cina bergegas mengevakuasi lebih dari 3.000 warganya yang bekerja di negara itu.

Cina menyewa dua pesawat untuk membawa ribuan warganya keluar dari Vietnam, termasuk mereka yang terluka akibat kerusuhan besar pekan lalu. Mereka diterbangkan ke Chengdu. 

Lima kapal laut juga berlayar keluar dari Vietnam membawa pulang ribuan warga Cina lainnya, seperti dilansir oleh Xinhua. Ratusan warga Cina lainnya menggunakan pesawat komersial meninggalkan Vietnam dan ada yang menyelamatkan diri ke Kamboja. (Baca:Cina Siap Lawan Vietnam di Laut Cina Selatan)

Pemulangan warga Cina dari Vietnam merupakan peristiwa terbesar yang pernah terjadi. Protes anti Cina berawal setelah perusahaan energi pemerintah Cina, CNOOC, mengerahkan lusinan kapal lautnya membangun kilang minyak senilai US$ 1 miliar di perairan yang menjadi bagian dari sengketa panjang di Laut Cina Selatan antara Cina dengan Vietnam dan beberapa negara lainnya. 

Keputusan Cina ini dianggap sebagai tindakan yang paling provokatif sejak ketegangan kedua negara memperebutkan kawasan itu. (Baca:Demonstran Anti-Cina Bakar 10 Pabrik di Vietnam)

Aksi protes yang awalnya berlangsung damai pada pekan lalu berubah menjadi aksi kekerasan anti Cina. "Keinginan kami menggelar protes didasari dukungan terhadap pemerintah untuk mengusir kilang minyak itu keluar dari wilayah perairan Vietnam," kata Van Cung, pensiunan tentara berpangkat kolonel yang melakukan protes di depan gedung Kedutaan Cina di Hanoi. 

Sejumlah orang ditangkap dalam aksi kerusuhan anti Cina di Hanoi dan Ho Chi Minh City. 
  
Kerusuhan antara pekerja Vietnam dan Cina di provinsi Ha Tinh telah menewaskan dua orang dan melukai 140 orang. Namun, seorang dokter dan saksi mata menyebutkan angka lebih besar untuk jumlah korban yang tewas, yakni sekitar 13 hingga 21 orang. Kebanyakan yang tewas adalah warga Cina. (Baca:Cina Dituding Berencana Kuasai Laut Cina Selatan)

Cina menyesalkan terjadinya peristiwa ini. "Kejadian ini telah menghancurkan komunikasi dan kerja sama," kata Hong Lei, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Minggu, 18 Mei 2014. 
Kementerian Luar Negeri Cina juga telah mengeluarkan pengumuman agar warga Cina tidak mengunjungi Vietnam.  
https://dunia.tempo.co/read/news/2014/05/19/118578643/cina-evakuasi-3-000-warganya-dari-vietnam

Vietnam Mengusir Keturunan Cina, Karena Sudah Mengancam Kepentingan Nasionalnya 

HANOI(voa-islam.com) - Di Vietnam meledak gerakan anti Cina. Rakyat Vietnam sudah muak dan jijik dengan pendatang Cina, yang menjadi parasit, bahkan mereka mulai mau menjajah negeri Vietnam.
Berbagai sektor mereka kuasai. Inilah yang menjadi faktor meledaknya gerakan anti- Cina di Vietnam yang semakin besar. Kondisi ini yang mendorong Beijing bertindak cepat menyelamatkan warganya. Lima kapal angkut dikirim mengevakuasi warga keturunan Cina dari negara Asia Tenggara itu.
Sudah satu kapal yang tiba membawa pulang tiga ribu warga Cina di Vietnam. Satu kapal itu diberangkatkan dari Provinsi Hainan kemarin (18/5).
Tak hanya melalui jalur laut, pemerintah Cina juga bergerak cepat lewat udara. Menggunakan pesawat carter, 16 warganya yang dalam kondisi kritis akibat aksi kekerasan demonstran anti-Cina diterbangkan keluar Vietnam.
Akibat kerusuhan yang pecah pertengahan akhir pekan lalu, dua warga Cina tewas. Seratus lainnya dikabarkan cedera. Beberapa insiden kekerasan terparah terjadi di Provinsi Ha Tinh, pantai tengah Vietnam.
Perusahaan asing, khususnya yang dikelola warga Cina dan Taiwan, dibakar, dijarah, serta dirusak para demonstran. Kemarahan mereka dipicu oleh langkah Beijing membangun kilang minyak dan menyiagakan perlengkapan pengeboran di Laut Cina Selatan yang diklaim kedua negara sebagai wilayah teritorialnya.
Demonstrasi yang berujung kerusuhan itu diawali dari dibukanya keran protes anti-Cina oleh pemerintah Vietnam 11 Mei lalu. Padahal, sebelumnya demonstrasi dilarang di negeri komunis itu. Kebijakan itu berbuntut blunder karena demonstrasi semakin tak terkendali dan melibatkan tokoh-tokoh oposisi di dalam negeri Vietnam.
Kondisi di Vietnam sama dengan di Indonesia, dimana kelompok komunitas melakukan penguasaan terhadap sumber-sumber ekonom Indonesia.  Di mana konglomerat Cina sudah menguasai 85 persen  ekonomi Indonesia. Kapan di Indonesia lahir gerakan anti Cina? (afgh/dbs/voa-islam.com)

http://www.voa-islam.com/read/world-news/2014/05/24/30548/vietnam-mengusir-keturunan-cina-karena-sudah-mengancam-kepentingan-nasionalnya/;#sthash.dMU5SNjS.dpbs

Tidak ada komentar:

Situs Syiar Islam

Info Indonesia