Rabu, 17 Februari 2016

Tanggapan Thd Buya Yahya Tentang Syi'ah

Syekh Asy Syahid Ahmad Yasin pendiri HAMAS (Sunni) dan Imam Khamenei

https://www.youtube.com/watch?v=U3Xzw38l7es
Buya Yahya sepakat bahwa tidak semua Syi'ah di DUNIA itu sesat. Contohnya Syi'ah Zaidiyah itu tidak sesat. Tidak sesat karena Imamnya sampai ke Nabi lewat Imam Husein, Hasan, dan Ali. Tapi kalau Syi'ah Ja'fariyah, itu sesat semua, kata Buya Yahya. Karena mereka ini menghina sahabat Nabi seperti Abu Bakar dan Umar serta istri Nabi Siti 'Aisyah.

Pendapat Buya Yahya yang menyatakan semua Syi'ah Ja'fariyah adalah sesat, bertentangan dgn Ijma' 552 Ulama dari 84 negara yang menanda-tangani Risalah Amman di antaranya KH Hasyim Muzadi dan KH Din Syamsuddin (Indonesia), Syekh Al Azhar, Habib Ali Al Jifri, Habib Umar bin Hafidz, dsb. Silahkan baca Risalah Amman di sini:
www.ammanmessage.com



Pesan Amman: Kerukunan Antar Ummat Islam Sunni dan Syi’ah
http://kabarislamia.com/2012/02/02/pesan-amman-kerukunan-antar-ummat-islam-sunni-dan-syiah/

Khomeini (Syi’ah) dan Yasser Arafat (Sunni)

Menurut Risalah Amman, Syi'ah yang lurus adalah Syi'ah Zaidiyah dan Syi'ah Ja'fariyah (Imamiyah/itsna 'Asyariyah). Selain itu seperti Syi'ah Ismailiyyah, baru sesat atau kafir. Jadi beda dgn pendapat Buya Yahya yang menyesatkan semua Syi'ah Ja'fariyah.

Oh Syi'ah Ja'fariyah itu sesat karena mengkafirkan Abu Bakar dan Umar, kata Buya Yahya. Sudah tabayyun belum dgn kaum Syi'ah Ja'fariyah yang dituduh? Sudah ke Iran belum untuk tabayyun atau survey apa mayoritas kaum Syi'ah Ja'fariyah di sana memang suka menghina Abu Bakar dan Umar? Sudah tanya Ulama Syi'ah tentang ini apa belum? Apa cuma main fitnah saja seperti Wahabi?

Khaled Meshaal (Hamas Sunni) dan Imam Syi’ah Ali Khamenei

Ahmadinejad: Siapa Menghina Sahabat Rasulullah Sekutu Musuh Islam

Presiden Ahmadinejad menandaskan, “Dari tribun ini saya tegaskan bahwa barang siapa di mana pun ia berada menghina sahabat Rasulullah saw, maka ia bukanlah seorang muslim dan tidak bergerak di atas jalan Islam. Ia tidak lebih hanyalah kaki tangan dan alat mainan musuh-musuh asing.”

⁠⁠⁠Ayatullah Ali Sistani: Menghina Sahabat Nabi Bertentangan dengan Ajaran Imam Ahlul Bait


Fatwa Ayatullah Khamenei: Haram Menghina Sahabat dan Isteri Nabi Saw

http://syiahtube.blogspot.co.id/2013/12/fatwa-ayatullah-khamenei-haram-menghina.html

Sayyid Ali Khamenei: Haram Menghina Istri dan Sahabat Nabi



Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Spiritual dari Iran, menerbitkan sebuah fatwa yang mengharamkan perlakuan buruk terhadap istri Nabi, Ummulmukminin Aisyah dan melecehkan simbol-simbol (tokoh-tokoh yang diagungkan) ahlusunah waljemaah.
Hal itu tertera dalam jawaban atas istifta’ (permohonan fatwa) yang diajukan oleh sejumlah ulama dan cendekiawan Ahsa, Arab Saudi, menyusul penghinaan yang akhir-akhir ini dilontarkan seorang pribadi tak terpuji bernama Yasir al-Habib yang berdomisili di London terhadap istri nabi, Aisyah. Para pemohon fatwa menghimbau kepada Sayid Khamenei menyampaikan pandangannya terhadap “penghujatan jelas dan penghinaan berupa kalimat-kalimat tak senonoh dan melecehkan terhadap istriRasul saw., Aisyah.”
Menjawab hal itu, Khamenei mengatakan, “…diharamkan melakukan penghinaan terhadap (tokoh-tokoh yang diagungkan) ahlusunah waljemaah apalagi melontarkan tuduhan terhadap istri nabi saw. dengan perkataan-perkataan yang menodai kehormatannya, bahkan tindakan demikian haram dilakukan terhadap istri-istri para nabi terutama penghulu mereka Rasul termulia.”
Fatwa Khamenei ini dapat dapat dianggap sebagai fatwa paling mutakhir dan menempati posisi terpenting dalam rangkaian reaksi-reaksi luas kalangan Syiah sebagai kecaman terhadap pelecehan yang dilontarkan oleh (seseorang bernama) Yasir al-Habib terhadap Siti Aisyah ra. Sebelumnya puluhan pemuka agama di kalangan Syiah di Arab Saudi, negara-negara Teluk dan Iran telah mengecam dengan keras pernyataan-pernyataan dan setiap keterangan yang menghina Siti Aisyah atau salah satu istri Nabi termulia saw. Berikut teks fatwa dalam bahasa Arab tersebut:
http://metroislam.com/sayyid-ali-khamenei-haram-menghina-istri-dan-sahabat-nabi/

Fatwa Para Ulama Syi’ah Larangan Mencaci Para Sahabat

Video pemimpin Syi’ah Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah, yang memuji Siti ‘Aisyah ra dengan gelar Ummul Mu’miniin (Ibu orang2 yang beriman) dengan Yasir Habib, Syi’ah Rafidhoh peliharaan London yang gemar mencaci-maki Siti ‘Aisyah ra, Abu Bakar ra, dan Umar bin Khoththob ra:


Ah ada bukunya kok yang menghina istri dan sahabat Nabi. Memang ada. Tapi apa dgn itu kita bisa memvonis semua kaum Syi'ah itu sesat? Apa isi buku tsb khususnya yang menghina itu dianggap mu'tabar dan diyakini kebenarannya oleh kaum Syi'ah? Bukankah Buya Yahya sendiri mengingkari kebenaran hadits di Shahih Muslim yang menyatakan tanda Iman adalah mengakui Allah ada di langit? Buya kan ngotot Allah itu tidak bertempat? Kalau hadits Shahih seperti Shahih Muslim saja tidak bisa dipakai untuk memvonis, apalagi Kitab biasa.

Setelah wafatnya Nabi, ummat Islam cukup alot dalam memilih pemimpin apakah Abu Bakar, Umar, atau Ali. Sampai2 Nabi baru dikubur 3 hari setelah wafatnya karena alotnya pemilihan pemimpin ini. Nah saling hina antar kandidat "Presiden" yg dilakukan oleh para pendukungnya sebagaimana Pilpres 2014 di Indonesia bisa juga terjadi saat itu. Contoh Jokowi difitnah sbg kafir meski ada banyak fotonya sedang sholat. Prabowo juga difitnah macam2. Buku2 / tulisan2 tentang fitnah ini juga menyebar.

Apalagi saat perang Jamal antara Khalifah Ali ra melawan Siti 'Aisyah ra. Ini sudah saling bunuh. Sebelum saling bunuh, tentu para pendukungnya juga saling hina. Bisa jadi ada bukunya yang menghina2 Siti 'Aisyah dan ayahnya Abu Bakar ra secara amat keji dan sampai pada kita sekarang.

Tapi kan dalam Islam itu ada istilah TOBAT. Sebesar apa pun dosanya, kalau dia tobat niscaya diampuni oleh Allah. Nabi Adam dan Nabi Yunus beserta kaumnya pernah berbuat salah. Begitu tobat, diampuni oleh Allah.

Nah menghina istri dan sahabat Nabi itu salah. Dosa. Tapi kalau mereka tobat sehingga Imam Syiah Ja'fari, Ali Khamenei sampai berfatwa bahwa haram menghina istri dan sahabat Nabi serta simbol2 Sunni lainnya dan menganggap yg melakukan itu sbg Musuh Islam, apa kita tetap menganggap mereka sesat dgn dalih menghina istri dan sahabat Nabi? Tidak ada istilah tobat dan maaf dong? Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Ghofurur Rohiim. Ummat Islam hendaknya seperti itu juga.

Kalau ada Syi'ah Rafidhoh peliharaan Zionis Inggris seperti Yaser Habib yang menghina2 istri dan sahabat Nabi, yang sesat itu ya si Yaser Habib. Bukan Ali Khamenei beserta pengikutnya. Jadi kita harus adil. Tak boleh pukul rata.


Syi'ah sesat karena selain mengkafirkan Abu Bakar dan Umar juga menganggap orang yang menganggap Abu Bakar dan Umar sbg Khalifah adalah Nashibi yang harus dibunuh. Halal darahnya. Berarti kita semua halal dibunuh oleh kaum Syi'ah Ja'fari yang mayoritas ada di Indonsia, kata Buya Yahya.

Pertanyaannya: Adakah ummat Islam di Indonesia yang mengakui Abu Bakar, Umar, dan Usman yang dibunuh oleh kaum Syi'ah di Indonesia? Adakah? Apakah Buya Yahya bisa menyebut nama dan alamat orang2 Sunni yang dibunuh kaum Syi'ah di Indonesia? Kenapa pula Muslim Sunni yang ada 10% di Iran masih hidup aman dan damai dan tidak ada yang lari mengungsi ke luar negeri karena takut dibunuh sebagaimana Muslim di Suriah yang dilanda perang? Bisakah Buya Yahya menjawabnya?

Yasser Arafat dan Imam Khomeini pd Perayaan Revolusi Islam Iran tahun 1979

Kalau Syi'ah Ja'fari benar2 menghalalkan darah Sunni dan mau membunuh Sunni, kenapa mereka tidak membunuh para Mujahid Sunni yang berkunjung ke Iran seperti Yasser Arafat, Syekh Ahmad Yasin (pendiri Hamas), dan Khalid Misyal (Hamas)? Kenapa tidak membiarkan Israel membunuh Muslim Palestina? Kenapa justru Iran memberi dana dan senjata seperti roket kepada Muslim Palestina yang Sunni sehingga mereka lolos dari pembunuhan zionis Yahudi? Bisakah Buya Yahya memahami itu?

Nashibi itu menurut kaum Syi'ah adalah kaum yang membela Mu'awiyah dan Yazid secara berlebihan dan menghina Ali, Hasan, dan Husein secara berlebihan pula. Itulah definsi Nashibi menurut kaum Syi'ah dan menurut Dr Habib Rizieq Syihab MA:
http://kabarislamia.com/2015/03/05/habib-rizieq-syiah-vs-wahabi/

Perawi Hadits Syi'ah yang diriwayatkan oleh para Imam Hadits seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, dsb bisa dipelajari lewat Habib Rizieq. Bahkan bukan sekedar Syi'ah. Tapi juga Rafidhi meski Rafidhi di sini bukan yg mencaci Abu Bakar dan Umar. Tapi sekedar tidak membolehkan orang yg bernama Mu'awiyah masuk ke rumahnya. Jadi bukan Syi'ah abal2.

Oh Syi'ah sesat karena menghalalkan Nikah Mut'ah, kata Buya Yahya. Masalah Fiqih ini kita tidak bisa mengharamkan orang yg beda pendapat selama mereka punya dalil. Sunni mengharamkan nikah Mut'ah karna meski ada beberapa kali hadits yg menghalalkan Nikah Mut'ah, namun Nabi kembali mengharamkannya. Syi'ah berpendapat Nikah Mut'ah tetap halal karena tercantum di Al Qur'an. Dan ayat Al Qur'an cuma bisa dinasikh oleh ayat Al Qur'an juga. Bukan hadits. Kata mereka.

Kalau beda halal/haram dijadikan alat untuk memvonis sesat satu kaum, bagaimana dgn perbedaan pendapat apakah kepiting halal atau haram? Atau yang lebih parah adalah menyentuh wanita itu membatalkan wudlu apa tidak? Ada yang bilang batal. Ada juga yang bilang tidak. Jika batal, otomatis sholatnya tidak sah. Padahal sholat ini tiang agama. Rukun Islam. Toh tidak ada yg memvonis beda fiqih dalam hal yg berkaitan dgn Rukun Islam ini sbg SESAT. Apalagi soal Nikah yang tidak termasuk Rukun Islam. Selain Nikah Mut'ah, nanti juga ada Nikah Misyar.

Ja'fariyah ini adalah mazhab dari Imam Ja'far Ash Shadiq yang merupakan guru dari Imam Malik dan Imam Abu Hanifah. Imam Ja'far disebut juga sbg Imam oleh kaum Sunni bahkan sebagian Sunni menganggapnya sbg Sunni. Jadi kalau Buya Yahya menganggap Mazhab Ja'fariyah sebagai sesat, itu sama dgn menuduh Imam Ja'far sbg sesat.

Ini Mujahidin Islam yang asli yang berani perang melawan Israel baik Sunni mau pun Syi'ah bersatu melawan Israel. Jadi Anti Israel. Bukan Anti Syi'ah. Ada Syekh Ahmad Yasin dan Yasser Arafat yang keduanya syahid karena serangan Israel:

Sunni dan Syi’ah Beda Aqidah dan Tak Mungkin Bersatu?
http://kabarislamia.com/2013/02/09/sunni-dan-syiah-beda-aqidah-dan-tak-mungkin-bersatu/

NU GL itu memang cenderung takfir. Sudah teracuni oleh Wahabi. Pakai Anti anti Syi'ah segala. Kenapa tidak Anti Israel sekalian? Kalau menganggap semua Syi'ah itu sesat, label sesat itu akan balik sendiri ke NU GL. Syi'ah yg lurus ya masih saudara dalam Islam. Saudara dalam Iman. Ngapain pakai anti anti Syi'ah segala. Berarti sudah terjebak taktik pecah belah dan adu domba Yahudi. Ijma 552 ulama Risalah Amman dari 84 negara di antaranya KH Din Syamsuddin dan KH Hasyim Muzadi beserta Syekh Al Azhar dsb harusnya jadi pedoman kita. Silahkan baca www.ammanmessage.com


Pelajaran Islam: Sunni, Syi’ah, dan Khawarij
http://kabarislamia.com/2013/04/23/pelajaran-islam-sunni-syiah-dan-khawarij/

Kalau masih terjebak dalam 'Ashobiyyah / Fanatik golongan dan suka menyesatkan satu kaum, apa bedanya dgn Khawarij atau Wahabi?

Justru satu sifat Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang asli adalah toleran dalam perbedaan selama tidak menyimpang dari Islam. Tegas menyatakan yang menghina sahabat seperti Abu Bakar dan Umar sbg sesat, tapi juga adil untuk tidak menyamaratakan bahwa semua Syi'ah pasti rafidhoh atau menghina sahabat.

Di Indonesia sendiri saya lihat ada 3 kelompok Syi'ah:
1. ABI (Ahlul Bait Indonesia) yang pengurusnya merupakan Ahlul Bait Nabi. Menurut seorang Wahabi moderat, Syi'ah ini yang di antara tokohnya adalah Habib Hasan Dalil adalah Syi'ah yang lurus. Tidak suka menghina istri dan sahabat Nabi.

2. IJABI yang dulu diketuai Jalaluddin Rahmat. Inilah kelompok Syi'ah paling ngetop.  Menurut pengamatan saya, rada Rafidhoh. Meski menurut teman saya yg punya buku Jalaluddin Rahmat (yg dikutip Habib Rizieq sbg menghina sahabat Nabi) buku tsb cuma "mengkritisi", tidak menghina. Tapi catatan kakinya yg meski memuat hadits Sunni tentang penyesalan Abu Bakar itu tidak layak dimuat. Itu seperti menghina. Kelompok ini saya lihat suka menjelek2an Habib Rizieq Syihab dan membela Ahok dan Ahmadiyah. Menurut teman saya, Wahabi moderat, Syi'ah ini menggunakan Nikah Mut'ah untuk menyebarkan pahamnya. Nah ini yg harus diwaspadai.

3. OASE dgn tokoh Emilia Renita (mantan istri Jalaludin Rahmat). Menurut anggota ABI dan IJABI, OASE yg mengundang Tawhidi dari Australia ini sebagai Ghulat. Inilah yang jelas2 menghina sahabat dan istri Nabi. Jumlah tidak banyak, tapi membuat heboh karena sepertinya didanai zionis untuk memecah-belah Islam.

Nah jika kita tidak paham perbedaan 3 kelompok di atas, kita bisa menganggap semua Syi'ah adalah sesat.

Jumlah Syi'ah di Indonesia itu kurang dari 1%. Kalau Sunni yang 79% saja diam thd Syi'ah Rafidhoh yang menghina istri dan sahabat Nabi, apalagi Syi'ah yang kurang dari 1% itu. Membela diri dari hinaan Wahabi bahwa Syi'ah bukan Islam atau Syi'ah Kafir saja mereka nyaris tidak mampu. Bakar mimbar orang2 yg menghina istri dan sahabat Nabi. Bakar mimbar orang2 yg menghina Ali, Hasan, dan Husein, begitu kata Habib Rizieq Syihab. Jika perlu seret ke pengadilan. Ini bukan cuma kewajiban Syi'ah saja. Tapi juga kewajiban bagi Sunni yang 79 kali lipat lebih besar dari kaum Syi'ah yang jumlahnya cuma seupil.


Insya Allah dgn sikap yang tidak takfir seperti Wahabi, Mazhab Syafi'ie yang memuliakan Ahlul Bait dan Sahabat serta istri Nabi tetap akan jadi mayoitas di Indonesia.

Wujudkan Ukhuwah Islamiyyah. Hindari 'Ashobiyyah. Siapa musuh ummat Islam kan sudah dijelaskan Allah dan RasulNya di surat Al Fatihah ayat 7? Itulah musuh kita yang sebenarnya. Paham surat Al Fatihah. Insya Allah aman.

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu…” [Al Anfaal 46]


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 11-12]

“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran” (Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I no.4036, 4037, Ibnu Majah no.68, Ahmad no.3465,3708)


Ka’ab bin ‘Iyadh Ra bertanya, “Ya Rasulullah, apabila seorang mencintai kaumnya, apakah itu tergolong fanatisme?” Nabi Saw menjawab, “Tidak, fanatisme (Ashabiyah) ialah bila seorang mendukung (membantu) kaumnya atas suatu kezaliman.” (HR. Ahmad)

Bukan termasuk umatku siapa saja yang menyeru orang pada ‘ashabiyah (HR Abu Dawud).

Dalam hadits yang lain Nabi mengatakan bahwa orang yang mati dalam keadaan ashobiyah (membela kelompoknya, bukan Islam), maka dia masuk neraka.



Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/03/13/ummat-islam-itu-satu-dan-jangan-berpecah-belah/

Ada sebagian Syiah Ja'fari yg menghina istri dan sahabat Nabi dan mereka jadi pengurus 2 dari 3 ormas Syiah yg saya sebut di atas. Saya setuju mereka sesat. Tapi ada juga 1 ormas Syiah yg tidak begitu meski suara mereka nyaris tak terdengar. Jadi menganggap semua Syiah Ja'fari sesat karena menghina sahabat itu tak benar. Apalagi Imam Syiah Ja'fari, Ali Khamenei mengharamkan itu. Jadi ini bukan soal dengki. Tapi menolak ajaran untuk menyesatkan satu kaum tanpa tabayyun. Soalnya label sesat itu balik ke penuduh jika salah. Kalau pendengar Buya Yahya ikut2an bilang semua Syi'ah Ja'fari adalah sesat, kasihan jika label sesat itu juga balik ke mereka.

“… Dan melaknat seorang Mukmin seperti membunuhnya. Siapa saja yang menuduh seorang Mukmin dengan kekafiran, maka ia seperti membunuhnya”. [HR Bukhari]

“Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya “hai kafir”, maka ucapan itu akan mengenai salah seorang dari keduanya.” [HR Bukhari]

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Ra, bahwa Nabi SAW bersabda:

“Bila seseorang mengkafirkan saudaranya (yang Muslim), maka pasti seseorang dari keduanya mendapatkan kekafiran itu. Dalam riwayat lain: Jika seperti apa yang dikatakan. Namun jika tidak, kekafiran itu kembali kepada dirinya sendiri”.[HR Muslim]

Dari Abu Dzarr Ra, Nabi SAW bersabda:

“Barangsiapa memanggil seseorang dengan kafir atau mengatakan kepadanya “hai musuh Allah”, padahal tidak demikian halnya, melainkan panggilan atau perkataannya itu akan kembali kepada dirinya”.[HR Muslim]



Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/10/26/jangan-mudah-mengkafirkan-sesama-muslim/

Akibat buruk menyesatkan semua Syi'ah Ja'fari adalah ulama atau ketua NU yang menganggap Syi'ah Ja'fari tidak sesat akhirnya difitnah juga sbg Syi'ah Taqiyah atau pembela Syi'ah atau pembela aliran sesat. Jadi ini Khawarij / Takfir juga namanya. Akhirnya sesama Muslim pun biar bukan Syi'ah kalau tidak menganggap semua Syi'ah Ja'fari sesat akan difitnah sbg Syi'ah Taqiyah dan bisa dibunuh sebagaimana di Timur Tengah.

Karena ada pengiriman mahasiswa NU belajar ke Iran dgn jumlah kurang dari 300 orang yang sebagian besar belajar di pesantren Sunni, meski pengirimannya terjadi di zaman KH Hasyim Muzadi, KH Said Aqil Siradj pun difitnah sbg bekerjasama dgn Syi'ah. Bekerjasama dgn aliran sesat.

Padahal di Persia (Irak dan Iran) itu terdapat banyak khazanah ilmu Sunni juga. Seperti ilmu Nahwu itu kan dari Basrah dan Kuffah. Keduanya ada di Persia. 7 Qiro'ah bacaan Al Qur'an pun menurut seorang rektor PTIQ, berasal dari Persia. Imam Muslim pun berasal dari Naishabur / Nishapur yang ada di Iran:

https://en.wikipedia.org/wiki/Nishapur

Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi(bahasa Arab: أبو الحسين مسلم بن الحجاج القشيري النيشابوري), atau sering dikenal sebagai Imam Muslim (821-875) dilahirkan pada tahun 204 Hijriah dan meninggal dunia pada sore hari Ahad bulan Rajab tahun 261 Hijriah dan dikuburkan di Naisaburi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Muslim

Imam Muslim dikuburkan di Nishapur / Naishabur Iran. Jadi jangan anggap kalau ke Iran itu pasti Syi'ah. Memangnya Imam Muslim itu Syi'ah? Masih ada ulama yang mungkin turunan Imam Muslim atau murid2 Imam Muslim yang ilmunya bisa dipelajari di situ. Jadi jangan anggap kalau ada 300 mahasiswa NU belajar di Iran pasti belajar Syi'ah. Belum tentu. Bisa jadi mereka berguru pada keturunan Imam Muslim dan murid2nya.

Ilmu harus benar2 luas dan dalam dulu sebagaimana 552 ulama Risalah Amman sebelum menuduh satu kaum sebagai sesat semua. Pengalaman harus luas. Harus tabayyun dan tanya ulama2 yang lebih senior seperti Habib Ali Al Jifri dan Habib Umar bin Hafidz. Kalau di Indonesia, coba tanya KH Hasyim Muzadi dan KH Din Syamsuddin mumpung mereka masih hidup. Bisa tanya juga Dr Habib Rizieq Syihab. Dulu Habib juga keras dgn menganggap semua Syiah sesat. Tapi setelah tabayyun 2 minggu ke Iran, ternyata dugaannya itu keliru. Alhamdulillah Habib Rizieq mau tabayyun dan bersikap adil meski keras.

Tidak ada komentar:

Situs Syiar Islam

Info Indonesia